Wednesday, February 25, 2009

Cakra Manggilingan


Malam itu jam 22.00, aku keluar tol BSD..., sampai di lampu merah german centre, tidak seperti biasanya malam itu banyak sekali anak-anak usia SD mengamen, tumben ini malem rame. seolah olah ada yang menggerakkan mereka.

tiga anak bergerak ke depan mobil yang kutumpangi, rupanya mereka mau menumpang mobil losbak, mungkin mau ke lampu merah berikutnya. ada satu anak diantara 3 anak tadi, seorang anak yang menurutku usianya paling banter 8 tahun, tertinggal dengan kedua temannya yang sudah terlebih dulu berada di atas losbak. dengan susah payah dia naikkan kaki kanannya untuk dijadikan pijakan badannya, namun kaki itu terlalu pendek untuk menjangkau bibir losbak. dia mulai takut, takut lampu merahnya padam. Alhamdulillah dia punya pikir lain, dia jadikan kedua tangannya sebagai pijakan, dan hap.. dia berhasil naik, lega.
selebihnya mereka tertawa-tawa sambil lesehan diatas losbak.

aku jadi inget apa yang kemarin dikisahkan teman kecilku, bambang.
Dia bercerita bagaimana perjuangan keluarganya untuk dapat bertahan hidup di kota jakarta, merantau dari kampung yang melarat, untuk sebuah harapan indah di kota jakarta.
bersama keempat saudaranya dia harus berbagi tempat tidur di ruang tamu, karena hanya itu tempat dia bisa tidur sekaligus untuk belajar dan juga untuk menerima tamu.
untuk membantu kehidupan keluarganya yang hanya pedagang bakso, selepas jam sekolah dia menjadi juru parkir di sebuah supermarket di daerah bypas, untuk selanjutnya sorenya dia jualan koran sore.

'Allah itu Adil', kata teman saya itu. di tengah peluh kehidupan yang begitu berat, dia memiliki otak yang encer, sehingga masa sekolah adalah masa yang menyenangkan buat dia, karena di situlah dia menjadi superior, kontradiksi sekali dalam kehidupan diluar sekolah.
disekolah dia menjadi tempat bertanya, disekolah semua temannya menghormati kepintarannya. para guru menjadikan dia sebagai contoh buat murid-murid lain.
'lihatlah bambang itu walaupun tiada berpunya namun semangat belajarnya tidak seperti kehidupan lingkungannya' kata pak Yus sang guru Fisika.
'waktu SMP itu cita-citaku cukup sederhana, mau tahu nggak?' tanya teman saya itu kepadaku.
'Apa bang?' tanyaku penasaran...
'waktu itu bekerja di pabrik adalah cita-citaku, karena itulah profesi terbaik yang kulihat di sekelilingku' ujarnya menerawang.

ya begitulah kehidupan...ada pepatah jawa seperti ini "Cakra manggilingan"
cakra adalah sebuah bentuk geometri bulat yang berjeruji, cakra terkenal karena tokoh pewayangan Sri Batara Kresna menggunakannya sebagai senjata andalan.

Cakra Manggilingan adalah cakra yang menggelinding, maksud petuah jawa itu adalah bahwa hidup ini ada putarannya.
sebagaimana berputarnya kekuasaan hastinapura di tangan para pandawa dan kurawa.

teman kecil saya tadi merupakan contoh real dari ilmu kearifan jawa terebut.
teman kecil saya tersebut mengisahkan bahwa mbah buyutnya dulu adalah seorang terpandang didesanya, namun keluarganya menjadi keluarga kelas tiga di jakarta. menjadi keluarga yang tidak ditanya ketika RT mau mengadakan agustusan atau ketika masjid mau mengadakan maulidan.

namun sekali lagi, Allah itu Adil, dia menggilirkan kekuasaan atau kekuatan itu kepada yang di kehendaki-Nya. kerja keras dan hidup prihatin yang diajarkan dan diamalkan orang tua bambang, mengantarkannya menjadi orang yang di segani di lingkungannya, mengangkat derajat keluarga, menjadi kebanggaan keluarga besar. kini dia menjadi seorang pengusaha yang berhasil.

cakra manggilingan bisa berlaku kepada seorang pribadi atau kepada sebuah keluarga besar, namun semua itu merupakan sebuah kesatuan, karena pribadi adalah juga representasi atau bagian dari keluarga besar.

Ketika anda saat ini anda dalam kondisi diatas maka anda harus menyiapkan diri saat nanti anda di bawah, sehingga bisa bersiap kembali untuk duduk di kursi kebesaran. hormati orang lain yang saat ini ada di bawah anda, karena bisa jadi di tahun2 yang akan datang dia berada diatas anda.

tin... tin....tin...
bunyi klakson mobil dibelakang mengagetkanku. wuih, sudah hijau rupanya. sementara ketiga anak diatas losbak masih tertawa-tawa diantara mereka. apakah mereka akan menjadi bambang-bambang yang lain...? semoga Allah memberi jalan buat mereka, sebagaimana Allah sudah memberi kunci kehidupan buat bambang.

....
ditulis saat hati ini ingin belajar kearifan leluhur...

Tuesday, February 24, 2009

menuai yang di tanam


siang itu jakarta amat panas, seorang gadis berjilbab berlari kecil menuju ke bawah sebuah pohon untuk menghindar dari serangan panas matahari. jilbab birunya bergelayutan di tiup angin siang.

sambil menunggu metromini yang akan mengantarkannya ke daerah bintaro, si gadis membuka buku, membaca merupakan hobinya. tidak berselang lama seorang anak jalanan mendekati si gadis, ooo ternyata dia mengincar bak sampah yang ada di belakang pohon tersebut.


berpostur legam si anak tersebut langsung berusaha meraih ujung tong sampah yang tingginya melebihi tinggi badannya. setelah berusaha keras akhirnya dia berhasil meraih ujung dasar tong sampah tersebut, korek sana korek sini dia tidak mendapatkan sisa makanan yang dicarinya, dia duduk terkulai lemah disisi gadis berjilbab.


dengan mata nanar dia menengok keatas, 'mbak saya dan emak sudah tiga hari ini belum makan, minta donk mbak berapa aja dech buat beli makan ....' dengan lirih sianak memohon kebaikan gadis berjilbab itu.


gadis tersebut yang dari awal mengamati sianak merasa iba, dia mencoba mencari ke dalam tasnya siapa tahu ada uang yang bisa di berikan kepada sianak.

Dia menemukan dua lembar seribuan, satu lembar 50ribuan dan satu lembar 100ribuan, kemarin baru aja dia gajian (gajinya 150rb untuk seorang kasir di sebuah BMT yang baru berdiri).


berpikir sebentar, lantas si gadis tersebut memberikan satu lembar 100ribuan.

'Dek... ini uang kamu kasih ke emak kamu ya, janji mau?' perintah si gadis

'iyya mbak, ini gak salah mbak, ngasi saya sebesar ini...?' sianak terheran senang

'bilang sama ibu ini uang, dipake buat modal dagang, dagang apa aja yang penting bisa makan tiap hari...' jelas si gadis.

'baik mbak...' sambil menerima uang 100ribu

sekelebat sianak berlari sekencang-kencangnya kearah ibunya, berteriak kegirangan....

'emaaak... aku dapat duit banyak maaaaaak....., emak dapat seratus ribu......'


Sigadis berjilbab tersebut merasa bahagia..... bisa memberikan sesuatu yang berharga buat orang lain.... gak papa dua pertiga kuserahkan kepada sianak, pikirnya, toh aku masih bisa numpang makan di rumah.... sisa 50ribu rasanya cukup buat ongkos sebulan, di tambah gaji dari ngajar di TPA, 'Alhamdulillah ala kulli hal...' bisik hatinya.


dilain bulan pada suatu malam hari sebelum taraweh, si gadis berjilbab itu berlari menuju kamarnya, dia keluarkan sesuatu dari balik bajunya di lemari, 'alhamdulillah sudah terkumpul 10 ribu' katanya berseri.


Dia menuju ke kakeknya dan menitipkan uang 10ribu yang dikumpulkan selama 10 hari, untuk dimasukkan kedalam kotak amal masjid. karena dia harus solat bersama jamaah putri di rumah sebelah.


kebiasaan berbagi kepada orang lain sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Alhamdulillah tiada sesal saat harus melepaskan uang yang ada di kantong atau di dompet. justru rasa bahagia saat harus melepaskan hasil jerih payahnya tersebut. karena dia yakin semua yang kita tanam suatu saat nanti akan kembali menjadi sesuatu yang lebih baik. karena dia yakin bahwa Allah tidak pernah tidur untuk melihat sesiapa hambanya yang sudah mempermudah hajat seseorang, maka Dia akan memberi hidup yang barokah.


10 th kemudian....


tahun ini bersama sang suami tercinta si gadis yang sudah tidak gadis lagi tersebut akan menunaikan rukun islam kelima. meninggalkan keempat anaknya membutuhkan keikhlasan dan sabaran dalam bentuk lain. ini merupakan bentuk nikmat Allah dalam bentuk lain setelah menganugerahkan seorang suami yang amat mencintainya, dan anak-anak yang diasuhnya didalam rumah yang nyaman.


Dia meyakini bahwa apa yang didapatkannya hari ini adalah karena apa yang dilakukannya diwaktu yang sudah lewat. dengan keyakinan yang tinggi bahwa Allah al Wahhab akan mengganti setiap potong keikhlasan dan kesabaran menjalani hidup.


Bukankah Allah akan memberikan jalan kemudahan bagi kita? sebagai balasan akan jasa kita membantu saudara kita untuk memenuhi hajat hidupnya.
karena sekali lagi, Allah tidak pernah tidur untuk menjadi saksi bagi kita.
di tulis saat hati ini ingin berbagi....

Friday, February 13, 2009

aku ingin berbuat sesuatu....


satu dua pekan yang lalu secara kebetulan ada lima SMS dan telepon yang nadanya sama, '....wid tolong donk anak gue, masukin ke perusahaan loe, gue lagi nganggur nih..., lamaran dah tak titip anak buah loe',

Dihari berikutnya ada SMS yang baru aku balas dihari berikutnya ' akhi, ada simpatisan yang butuh kerja, dia baru keluar dari pabriknya, dia bisa mesin dan elektronika, kali aja ada lowongan...'

'Wid masih inget gue nggak? usup ni teman loe dulu, tempatku kerja lagi rasionalisasi ni, ada lowongan gak di tempat loe?' itu SMS dari teman kecil, aku terima ditengah kunjunganku ke masjid kubah mas depok, pada ahad yang mendung.

'Wid ada teman yang baru keluar pabrik, kasihan anaknya sudah tiga, tolong dech kalau ada kerjaan buat dia', pinta rekan dimana dulu aku bekerja.

satu lagi SMS yang nadanya mirid dengan empat SMS diatas.


Ya Allah, aku yakin Engkau menjaga mereka semua, semoga saja ada tempat sandaran lain untuk sekedar menyambung hidup mereka. kalau sudah begini, cita-citaku untuk mempunyai banyak pabrik yang memperkerjakan banyak orang, kembali mengaung-ngaung dalam setiap doaku pada sang pencipta materi.

Sayangnya akhir-akhir ini aku baru saja merumahkan sekitar 30an orang yang telah membantu proyek buku kemarin, sedih kadang, namun bagaimana... proyek sudah selesai semoga nantinya aku bisa memperkerjakan mereka kembali.

Sedangkan usahaku di bidang antena, saat ini sedang kami evaluasi, karena berpotensi rugi, kenapa bisa rugi...???.

Jadinya bisa di tebak, jawabanku terhadap teman2 yang membutuhkan pekerjaan, kuminta mereka bersabar semoga saja nanti aku bisa membantu bila waktunya tepat.


sewaktu lihat TV One kemarin aku baca text line, 1000 buruh pabrik di cimahi di rumahkan, kemudian ada berita lain, 2500 pekerja tekstil di daerah tangerang terkena PHK.

itu hanya dua berita yang secara acak ku rekam, MasyaAllah... berapa banyak lagi yang saat ini amat berharap agar tidak di rumahkan, dan yang sudah dirumahkan berharap semoga ada pekerjaan yang bisa memberi makan anak istri mereka.


pada saat perjalanan pulang, menjelang malam aku lihat dua orang mantan karyawanku yang dirumahkan sedang mengamen..., hati ini menangis, Ya Allah beri aku kekuatan!


Setidaknya sebagai seorang pengusaha aku sudah merasakan efek dari krisis global, bagaimana banyaknya orang-orang yang butuh pekerjaan. semoga Allah yang maha Kasih memberikan jalan kepada usaha baru yang saat ini sedang kurintis...


keluh kesah hati ini adalah bagaimana aku bisa membagikan pemahaman bisnis yang saat ini Allah karuniakan kepadaku kepada sebanyak mungkin orang, agar semakin banyak orang yang bisa memberi pekerjaan kepada orang lain....

Aku yakin, seyakin ketika keraguan itu muncul pada bisnis buku kemarin, bahwa Allah akan memberi jalan!

amin....

ditulis ketika hati ini sedang luang untuk rekreasi pikir.



Sunday, February 1, 2009

ketika mesin itu sudah panas....


Hari minggu lalu saya kebetulan ikut 'jalan-jalan' dengan salah seorang teman yang menjadi kader PKS. 'daripada diem di rumah yuk ikut aku, kita lihat teman2 PKS, bagaimana mereka aksi di lapangan...' kata temen saya saat itu.
Rasa penasaran membuat enteng kaki ini untuk ikut, seperti apa sih gerakan2 PKS, apa sama dengan yang saya dengar dan baca di media.
jadinya hari itu saya ikut seharian keliling tangerang sama temen saya itu..., jam 7 pagi saya sudah di berdiri diantara kader-kader PKS yang jualan nasi uduk, 'nasi uduk PKS' plus ukur tensi darah gratis plus dapat kalender... itu semua bisa di dapat dengan harga seribu rupiah, siapa coba yang nggak ngiler, makanya tidak lebih dari 60 menit nasi uduk plus plus tersebut langsung ludes. selesai jualan nasi uduk mereka langsung menyebar desa untuk silaturahmi ke warga, mereka menyebutnya DS, atau direct selling. bayangin mas, mereka datangin rumah satu persatu!.
hebat juga ni temen2 PKS, ada aja idenya menjual partai.
'kita jalan lagi ke DPRa (red : rantingnya PKS) yang lain" ajak teman saya itu.
berjarak sekitar 6 kilo, kita sudah sampai di lokasi baksos, pengobatan gratis oleh dua dokter, 'sudah berjalan 30 menit yang lalu, karena memang sudah dimulai jam 8 pagi tadi', kata temennya teman saya.
' mas apakah tiap ranting di PKS pada buat acara seperti ini?' tanya saya, saat kita sudah di mobil untuk ke ranting yang lain.
'iya, begitulah mas' katanya, ' sudah menjadi agenda rutin tiap pekan kita adakan aksi melayani masyarakat, dan tiap ranting disilahkan berkreasi'.
di perempatan jalan yang ramai aku lihat ada spanduk besar, yang isinya konsolidasi kader bersama presiden partai Ir. Tifatul Sembiring.
'nanti sampeyan ikut donk acara itu' sambil saya menunjuk ke arah spanduk tersebut.
'ya iyalah, masak ya iya donk' kelakarnya.
padahal kalau dilihat acaranya jam 13, jadi mereka hanya istirahat sebentar langsung ikut acara lain, benar-benar hari libur yang sibuk.
tidak lama berjalan kita berhenti di sebuah pertigaan , 'sebentar mas kita mampir dulu ke ranting sini, tuh ada teman2 yang lagi manjat-manjat pohon, masang bendera'. ajak teman saya itu.
disitu berkumpul sekitar 5 orang, ' lagi masang apa aja pak?' sapa teman saya.
'bendera sama baliho pak, teman-teman yang lain nyebar nempelin poster' jawabnya.
nampak kontras baliho2 yang terpasang di pertigaan jalan ini, banyak caleg tiap partai menjual mukanya agar di contreng tanggal 9 april nanti, namun di baliho yang dipasang teman2 PKS ini, terlihat kebersamaan diantara caleg2nya, disitu terpampang foto bersama caleg dan dibawahnya tertulis nama2 mereka sesuai nomor urut.
nampak akrab sekali, beda dengan yang kemarin saya dengar dari teman yang aktif di salah satu partai, yang mengeluh kalau diantara caleg sesama partai terjadi rebutan konstituen. wajar juga kalau petinggi PKS bilang kalau keputusan MK sangat menguntungkan mereka.
setelah lelah keliling2 satu kecamatan, aku siapkan pertanyaan pamungkas ' mas dari sekian banyak kegiatan ini dananya apa di drop dari atas?'
'Ada memang dari atas, tapi paling banter dikasih stiker ama bendera itupun gak seberapa, masak satu kecamatan di kasih 20-30 bendera, kalau kader-kader sini gak patungan mana bisa kita menyaingi atribut partai lain?, contohnya nasi uduk yang tadi kita lihat, itu kerjaan PWK (red : pos wanita keadilan) ranting yang secara bergiliran berbagi tugas membuat nasi uduk atau tempe atau mienya'
selesai dari pertigaan kita menuju ke desa sebelahnya, dari kejauhan aku sudah bisa menebak, suara mesin fogging sangat terdengar keras.
rupanya ranting ini sedang mengadakan fogging, pas banget, lagi musin hujan begini memang tepat menjual jasa fogging.
'kebetulan kemarin ada kader yang nyumbang dana cukup besar lalu setelah rembukan kita belikan mesin fogging, kita kerjasama dengan RW/Rt yang bersedia membeli obat plus solarnya, sedangkan alat plus SDM gratis dari kita', jelas teman saya itu.
jam 11 kita berpisah, sampai di rumah aku langsung merebahkan badan, tidak lama hp ku berdering, anto klaten, tertera di display.
ada apa ni anto tumben-tumbenan telepon.
' mas iki anto, piye kabare?' tanya nya
'alhamdulillah baik, ada apa ni, tumben telepon ?' jawab dan tanya saya
'ini mas aku besok mau ke jakarta mau belanja atribut PKS' katanya tersenggal2
'ini kamu ngomong kok seperti orang abis lari, emang gi ngapain?' tanya saya
'kita baru aja selesai ngadain baksos di dusun pundungan, ramai banget, kitanya jadi kuwalahan, besok aku pas kejakarta mau mampir ke rumah sampeyan' infonya
'ok, aku tunggu ya, jangan lupa aku titip peyek tempe'
glek, tadi baru aja aku melihat aksi nyata PKS di sini, diwaktu yang sama, mesin PKS yang lain sedang bekerja secara paralel.
melihat fenomena ini, bisa dipastikan kalau saja PKS tidak menang, tapi akan sangat di perhitungkan oleh kompetitornya.
aku jadi ingat kata-kata teman saya tadi' mas PKS itu kan partai dakwah, dalam islam dakwah itu bagian dari ibadah, jadi mudah saja kader-kader itu memberikan apa yang mereka punya, karena dalam pemahaman kami, itu semua adalah ibadah, mereka hanya mengharapkan ganjaran dari gusti Allah, ikhlas mas'.
argumen mereka adalah bahwa akan dihitung sebagai pahala manakala kita punya kontribusi mengantarkan orang-orang yang baik di DPR sana, karena segala undang-undang yang akan bermanfaat buat rakyat di godok disana.
memang gak ada matinya nich kreatifitas PKS, dari iklan yg fenomenal hingga stiker-stiker yang unik, coba aja klik 8-pks.blogspot.com, :)