Thursday, September 22, 2016

barakallah fi umrik....


met milad sayang, barakallah fi umrik....
kalimat indah itu membangunkanku tadi pagi, satu jam menjelang subuh...
owh... rupanya pagi ini aku terbangun tepat usiaku 40 tahun,
alhamdulillah masih bisa merasakan sensasi usia tersebut. semoga Allah masih beri usia berkah di sisanya.

aku tidak tahu kapan waktu berhenti untuk seorang widoyo. jam dinding terus bergerak namun detak jantung sudah offline. bisa lusa, 10 tahun lagi atau bahkan bisa saja setelah tulisan ini ter upload.

sudah ngapain aja selama ini?
apakah bekal yang di kumpulkan bisa membawa ke surgaNya?
berapa dosa yang kelak Allah ampuni..?
sudah seberapa manfaat yang orang bisa rasakan akibat keberadaan kita ?
seberat apa kesalahan yang akan menggelayuti perjalanan abadi kelak...?
sudah berapa orang bisa tersenyum bahagia karena upaya kita?

teringat hadis indah seperti ini...

 “Manusia yang paling dicintai oleh  Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia  yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan  kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain, atau  melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan  kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk  menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di  masjidku ini selama satu bulan ” ( Hadits riwayat Thabrani ). 

******

selain hal diatas saya ingin bercerita terkait ucapan 'barakallah fi umrik',
dari sepagian bersambung hingga dari kolega, teman dan seterusnya ucapan semacam itu. bahkan sesiapa saja yang berulang tahun kebanyakan kalimat itu yang berulang. menggantikan ucapan 'selamat ulang tahun'.

saya melihat sebuah fenomena yang berkembang secara alami.
fenomena yang sama juga terjadi pada ucapan 'taqaballahu minna wa minkum', saat idul fitri menjelang, bersanding dengan 'minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir batin'.

fenomena lain adalah ucapan maaf sebelum ramadhan, seingat saya ketika tahun 90an, permintaan maaf menjelang ramadhan hanya saya dapatkan dari para aktifis pergerakan islam. dan saat itu sangat asing di masyarakat. namun saat ini menjadi budaya yang biasa.

coba anda lihat film2 jadul... ucapan ketika memasukai rumah orang atau ketika berpisah say hello mereka adalah spada...permisi dan seterusnya, namun film atau sinetron saat ini sangat jarang ucapan itu kita dapatkan, mereka lebih nyaman dan terbiasa dengan assalamualaikum.
semoga Allah memberkahi para dai yang berjasa akan syiar-syiar kebaikan ini.

saya melihat sebuah ke optimisan akan masa depan peradaban islam. merupakan kebanggaan menjadi seorang muslim. sebagaimana fenonema hijab menjadi viral di kalangan ummahat.
batu bata itu telah di susun. setiap generasi akan melanjutkan bangunan tersebut hingga istana peradaban layaknya kejayaan islam terdahulu.
ada di mana anda ? ada di mana anak-anak kita ? menjadi pemain atau penonton ?, saat inilah kita menyiapkannya. pluit start sudah berbunyi.

konstantinopel di bebaskan al fatih 600 tahun setelah kenabian, dan saat ini sudah 6 abad setelah al fatih bekerja. waktunya sudah hampir tiba kawan. bersiaplah.

*************

terakhir saya ingin menyampaikan, bahwa muhammad di angkat menjadi nabi dan rasul di usia 40. usia matang. usia di mulainya amal. sepanjang usia nabi di penuhi dengan bekerja dan beramal. pensiun beliau ketika jibril menjemputnya menuju Jannah.

kepada teman2 seangkatan...
semoga di tahun ke 40 tahun ini kita bisa memaksimalkan sisa usia.
membanyakan kebaikan.
membuat banyak asbab kebajikan buat banyak manusia.

bisa menjadi muhammad baru...
yang terus menginpisari manusia...
berkontribusi buat peradaban baru...
peradaban yang mensejahterakan,
mendamaikan dan menyamankan hajat seluruh manusia...
dan semoga Allah izinkan kita dan anak keturunan kita berkontribusi di dalamnya... amin.

#berdoalah selalu, agar kita menjadi ;
sebanyak manfaat sebaik manusia#

Sunday, September 18, 2016

27 mei 2012


Tanggal di atas adalah waktu terakhir saya menulis di blog ini...
waktu begitu cepat berlalu, tiada terasa, wajar jika Allah bersumpah dengan waktu di surat al Ashr.
begitu banyak perkembangan yang terjadi, termasuk bisnis.

alhamdulilah hal positif terjadi, semakin banyak ilmu dan pengalaman yang di serap.
ada sebuah niat untuk bisa berbagi dengan apa yang ada, dengan harapan apa yang di tulis bisa menjadi bekal temen2 yang sedang merintis usaha.

tidaklah harus kita memiliki harta sebanyak gunung emas untuk bisa berbagi kebahagiaan buat orang lain. sedekah Rp. 5000 yang di berikan seorang tukang bakso bisa jadi lebih di terima dan berkah di banding infaq Rp. 50.000 dari seorang pengusaha kelas menengah.

berbagilah dengan yang kita miliki. bahkan berbagi dengan seutas senyum pun bernilai di sisi Allah. Pahala bukan di nilai dari kuantitas namun kualitas. Allah melihat upaya kita, sejauh mana ikhlas melingkupi amal, sebanyak itu pula ganjaran.

semoga bisa terus bisa berbagi walau dengan sebait kalimat atau seuntai doa....

#jzkakhaepatasilmunya