mungkin judul diatas terlalu panjang, tapi ya karena tidak ada kata singkat yang bisa mewakili, tertulislah seperti diatas.
tidak semua orang bisa memiliki kesempatan sholat berjamaah di masjid tepat pada waktunya. Allah memilih hamba-hambanya yang bisa mendapat ganjaran kelipatan hingga 27 kali di banding sholat sendirian.
namun mengapa tidak setiap orang merasa menyesal ketika tidak bisa hadir sholat tepat waktu di masjid terdekat ?.
sekali lagi itu adalah anugerah dan karunia yang Allah titipkan tidak pada setiap muslim. hanya yang terpilihlah merasa menyesal tatkala tertinggal sholat berjamaah. seperti sahabat umar, ketika beliau melangkahkan kaki menuju ke masjid hendak sholat ashar, dia melihat jamaah sudah bubar, hatinya hancur berkeping-keping, menyesal setengah mati, mengapa sampai ketinggalan. dengan azzam kuat dia menginfakkan kebun yang menjadi sebab dia terlambat. karena dia keasyikan menyusuri kebun yang hampir panen, kurmanya merekah sungguh menggoda, tergambar ribuan dirham yang akan dapat di gunakan menambah amalan sedekah kepada fakir miskin.
kebun yang hampir panen itu dia sumbangkan ke baitul mal. begitulah sebentuk penyesalan seorang hamba terpilih, hanya karena tertinggal satu sholat.
saat subuh menghampiri rumah, tiba-tiba dua mata ini terbangun, Allah membangunkan kita, Alhamdulillahiladzi ahyana ba'da ma ama tana wailaihi nusyur......
nikmat mana lagi yang kau dustakan, disaat banyak manusia masih menarik selimutnya dalam-dalam, disaat manusia masih banyak yang terlena dalam mimpi yang mengerikan, Allah bangunkan kita.
hanya orang-orang yang terpilih saja yang dapat kesempatan ini.
ada sebuah kisah tentang seorang yang sholeh, dia biasa melaksanakan sholat lima waktu berjamaah di masjid, tiada waktu sholat akan di dirikan selain dia sudah berada di masjid atau musholla.
suatu hari dia merasa ruhiyahnya turun akibat maksiat mata yang mendera, saat menjelang magrib dia masih terjebak macet di daerah harmoni. Berpikir keras dimana bisa melaksanakan magrib di masjid atau minimal di musholla. akhirnya sesaat setelah kumandang adzan selesai di radio mobilnya. dia bisa menepi di sebuah swalayan, sesaat mobil parkir dia langsung mencari tempat sholat. di tunjukan oleh seorang pramuniaga dimana dia bisa sholat. wudhu masih membasahi wajahnya saat dia sampai di tempat sholat yang hanya bisa di pakai berdua, hampir sepuluh menit menunggu tidak kunjung tiba orang yang bisa di ajak sholat bareng. sedih sekali rasanya sholat maghrib di tempat seperti ini tanpa teman.
batinnya menangis, dosa apa kiranya yang membuat dia tidak bisa berjamaah hari itu. dia teringat kanjeng nabi dengan petuah-petuahnya yang mendamaikan hati.
baru sekarang terasa betapa mahalnya kesempatan sholat berjamaah di masjid.
akankah kita melalaikan sholat kita ?
semoga Allah merahmati kita semua dengan indahnya berjamaah.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment