satu dua pekan yang lalu secara kebetulan ada lima SMS dan telepon yang nadanya sama, '....wid tolong donk anak gue, masukin ke perusahaan loe, gue lagi nganggur nih..., lamaran dah tak titip anak buah loe',
Dihari berikutnya ada SMS yang baru aku balas dihari berikutnya ' akhi, ada simpatisan yang butuh kerja, dia baru keluar dari pabriknya, dia bisa mesin dan elektronika, kali aja ada lowongan...'
'Wid masih inget gue nggak? usup ni teman loe dulu, tempatku kerja lagi rasionalisasi ni, ada lowongan gak di tempat loe?' itu SMS dari teman kecil, aku terima ditengah kunjunganku ke masjid kubah mas depok, pada ahad yang mendung.
'Wid ada teman yang baru keluar pabrik, kasihan anaknya sudah tiga, tolong dech kalau ada kerjaan buat dia', pinta rekan dimana dulu aku bekerja.
satu lagi SMS yang nadanya mirid dengan empat SMS diatas.
Ya Allah, aku yakin Engkau menjaga mereka semua, semoga saja ada tempat sandaran lain untuk sekedar menyambung hidup mereka. kalau sudah begini, cita-citaku untuk mempunyai banyak pabrik yang memperkerjakan banyak orang, kembali mengaung-ngaung dalam setiap doaku pada sang pencipta materi.
Sayangnya akhir-akhir ini aku baru saja merumahkan sekitar 30an orang yang telah membantu proyek buku kemarin, sedih kadang, namun bagaimana... proyek sudah selesai semoga nantinya aku bisa memperkerjakan mereka kembali.
Sedangkan usahaku di bidang antena, saat ini sedang kami evaluasi, karena berpotensi rugi, kenapa bisa rugi...???.
Jadinya bisa di tebak, jawabanku terhadap teman2 yang membutuhkan pekerjaan, kuminta mereka bersabar semoga saja nanti aku bisa membantu bila waktunya tepat.
sewaktu lihat TV One kemarin aku baca text line, 1000 buruh pabrik di cimahi di rumahkan, kemudian ada berita lain, 2500 pekerja tekstil di daerah tangerang terkena PHK.
itu hanya dua berita yang secara acak ku rekam, MasyaAllah... berapa banyak lagi yang saat ini amat berharap agar tidak di rumahkan, dan yang sudah dirumahkan berharap semoga ada pekerjaan yang bisa memberi makan anak istri mereka.
pada saat perjalanan pulang, menjelang malam aku lihat dua orang mantan karyawanku yang dirumahkan sedang mengamen..., hati ini menangis, Ya Allah beri aku kekuatan!
Setidaknya sebagai seorang pengusaha aku sudah merasakan efek dari krisis global, bagaimana banyaknya orang-orang yang butuh pekerjaan. semoga Allah yang maha Kasih memberikan jalan kepada usaha baru yang saat ini sedang kurintis...
keluh kesah hati ini adalah bagaimana aku bisa membagikan pemahaman bisnis yang saat ini Allah karuniakan kepadaku kepada sebanyak mungkin orang, agar semakin banyak orang yang bisa memberi pekerjaan kepada orang lain....
Aku yakin, seyakin ketika keraguan itu muncul pada bisnis buku kemarin, bahwa Allah akan memberi jalan!
amin....
ditulis ketika hati ini sedang luang untuk rekreasi pikir.
2 comments:
Adalah aku, mungkin beberapa bulan lagi akan jd satu dari mereka yang mulai awal tahun ini setahap demi tahap mulai dirasionalisasi... Semenjak itu kerjaanku berubah menjadi tukang survey (karena produksi off) Aku tanya satu-persatu dari mereka pandangan setelah menanggalkan status karyawan, Owh ternyata banyak dari mereka yang belum siap mengelola pesangon mereka. Tapi menjadi cambuk bagi diri sendiri ketika beberapa dari mereka ternyata optimis dan tak putus asa bahkan bertekad bertahan di kota ini dengan usaha-usaha apapun. Aku yakin ini adalah saat menentukan, semua topik pembicaraan di pabrik sekarang adalah bagaimana membaca peluang dan merintis usaha-usaha sungguh hal yg belum pernah terjadi dalam 10 tahun Aku berkumpul dengan mereka... Lain lagi ketika aku dengar seorang Akh kemudian banting stir mendorong gerobak empek2, uh ternyata masih banyak orang2 tangguh disekitarku... Kenapa Aku harus miris yaa..????
Ketemu Widoyo,
Nama saya juga 'Widoyo' (sudah Full Name itu). Saya relatif sama dalam hal sebagai BUKAN orang kantoran, sejak September 2004, sebelumnya kerja di kantor selama 13,5 tahun.
Saya juga ikutan milis TDA Bandung, beberapa kali ikut meramaikan kegiatan, namun sekarang sudah tidak lagi.
Sukses untuk 'Widoyo' dari 'Widoyo'
Post a Comment