siang itu jakarta amat panas, seorang gadis berjilbab berlari kecil menuju ke bawah sebuah pohon untuk menghindar dari serangan panas matahari. jilbab birunya bergelayutan di tiup angin siang.
sambil menunggu metromini yang akan mengantarkannya ke daerah bintaro, si gadis membuka buku, membaca merupakan hobinya. tidak berselang lama seorang anak jalanan mendekati si gadis, ooo ternyata dia mengincar bak sampah yang ada di belakang pohon tersebut.
berpostur legam si anak tersebut langsung berusaha meraih ujung tong sampah yang tingginya melebihi tinggi badannya. setelah berusaha keras akhirnya dia berhasil meraih ujung dasar tong sampah tersebut, korek sana korek sini dia tidak mendapatkan sisa makanan yang dicarinya, dia duduk terkulai lemah disisi gadis berjilbab.
dengan mata nanar dia menengok keatas, 'mbak saya dan emak sudah tiga hari ini belum makan, minta donk mbak berapa aja dech buat beli makan ....' dengan lirih sianak memohon kebaikan gadis berjilbab itu.
gadis tersebut yang dari awal mengamati sianak merasa iba, dia mencoba mencari ke dalam tasnya siapa tahu ada uang yang bisa di berikan kepada sianak.
Dia menemukan dua lembar seribuan, satu lembar 50ribuan dan satu lembar 100ribuan, kemarin baru aja dia gajian (gajinya 150rb untuk seorang kasir di sebuah BMT yang baru berdiri).
berpikir sebentar, lantas si gadis tersebut memberikan satu lembar 100ribuan.
'Dek... ini uang kamu kasih ke emak kamu ya, janji mau?' perintah si gadis
'iyya mbak, ini gak salah mbak, ngasi saya sebesar ini...?' sianak terheran senang
'bilang sama ibu ini uang, dipake buat modal dagang, dagang apa aja yang penting bisa makan tiap hari...' jelas si gadis.
'baik mbak...' sambil menerima uang 100ribu
sekelebat sianak berlari sekencang-kencangnya kearah ibunya, berteriak kegirangan....
'emaaak... aku dapat duit banyak maaaaaak....., emak dapat seratus ribu......'
Sigadis berjilbab tersebut merasa bahagia..... bisa memberikan sesuatu yang berharga buat orang lain.... gak papa dua pertiga kuserahkan kepada sianak, pikirnya, toh aku masih bisa numpang makan di rumah.... sisa 50ribu rasanya cukup buat ongkos sebulan, di tambah gaji dari ngajar di TPA, 'Alhamdulillah ala kulli hal...' bisik hatinya.
dilain bulan pada suatu malam hari sebelum taraweh, si gadis berjilbab itu berlari menuju kamarnya, dia keluarkan sesuatu dari balik bajunya di lemari, 'alhamdulillah sudah terkumpul 10 ribu' katanya berseri.
Dia menuju ke kakeknya dan menitipkan uang 10ribu yang dikumpulkan selama 10 hari, untuk dimasukkan kedalam kotak amal masjid. karena dia harus solat bersama jamaah putri di rumah sebelah.
kebiasaan berbagi kepada orang lain sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Alhamdulillah tiada sesal saat harus melepaskan uang yang ada di kantong atau di dompet. justru rasa bahagia saat harus melepaskan hasil jerih payahnya tersebut. karena dia yakin semua yang kita tanam suatu saat nanti akan kembali menjadi sesuatu yang lebih baik. karena dia yakin bahwa Allah tidak pernah tidur untuk melihat sesiapa hambanya yang sudah mempermudah hajat seseorang, maka Dia akan memberi hidup yang barokah.
10 th kemudian....
tahun ini bersama sang suami tercinta si gadis yang sudah tidak gadis lagi tersebut akan menunaikan rukun islam kelima. meninggalkan keempat anaknya membutuhkan keikhlasan dan sabaran dalam bentuk lain. ini merupakan bentuk nikmat Allah dalam bentuk lain setelah menganugerahkan seorang suami yang amat mencintainya, dan anak-anak yang diasuhnya didalam rumah yang nyaman.
Dia meyakini bahwa apa yang didapatkannya hari ini adalah karena apa yang dilakukannya diwaktu yang sudah lewat. dengan keyakinan yang tinggi bahwa Allah al Wahhab akan mengganti setiap potong keikhlasan dan kesabaran menjalani hidup.
Bukankah Allah akan memberikan jalan kemudahan bagi kita? sebagai balasan akan jasa kita membantu saudara kita untuk memenuhi hajat hidupnya.
karena sekali lagi, Allah tidak pernah tidur untuk menjadi saksi bagi kita.
di tulis saat hati ini ingin berbagi....
No comments:
Post a Comment