Sudah banyak kejadian dimana saat saya take action ingin bisnis sesuatu ternyata di tengah jalan, saya justru menemukan peluang bisnis lain. Dan bisnis tersebut justru menjadi bisnis pilihan dan meninggalkan bisnis yang sejak awal saya ingin jalankan.
Tapi kenapa ketika saya rewind pikiran, gak ketemu seperti apa contoh yang realnya, tetapi dalam memori, tersimpan menjadi sebuah dogma, agar senantiasa saat kita sudah ada niat berbuat sesuatu (bukan hanya bisnis) maka segera lakukan. Langsung bergerak saja.
Saya jadi inget kata2 seorang mentor dalam sebuah acara ruhani saat saya sekolah menengah dulu, bahwa perumpamaan manusia bisa dianalogikan dengan air.
Air yang selalu bergerak akan banyak menghasilkan sesuatu yang dinikmati, liukan keindakan air terjun Niagara adalah sebuah contoh yang tak terbantahkan. Terjalnya air di citarik banyak memberi manfaat buat rekan2 penyuka arung jeram. Keindahan dan kejernihan di curug sewu memberi inspirasi para seni lukis untuk menjadikan objek karya mereka.
Jauh berbeda dengan air yang diam tanpa gerak, ‘ngembeng’dalam bahasa keseharian saya. Air yang seperti itu hanya akan menjadi sumber penyakit, bau yang menyengat membuat orang ingin menjauh, karena biasanya memang air yang diam adalah tempat buangan akhir dari segala penjuru mata angin.
Kembali kepada take action…
Dengan kita banyak bergerak maka kita akan banyak berhubungan dengan banyak orang, bisa bertemu dengan banyak relasi bisnis, bisa saling berbagi pengalaman, banyak hal manfaat dengan kita bergerak.
Bukankah Nabi menilai orang yang ke hutan dengan modal kapak lalu dia menjual kayu bakar itu jauh lebih baik dibanding orang yang hanya duduk menengadahkan tangannya mengharap belas kasih orang.
Bertebaranlah engkau di muka bumi, karena dengan kita bergerak dan terus bergerak maka jiwa kita akan kaya dengan pengalaman hidup, karena kreatifitas itu membutuhkan pengalaman-pengalaman sebagai modal.
Tak mungkin soichiro Honda dapat menciptakan motor berbahan bakar hemat kalau dia tidak mengaca dari krisis BBM di jepang pasca mengeboman Hiroshima Nagasaki oleh amerika.
Keberhasilan setiap orang yang sukses dalam sejarah selalu di dahului berbagai kegagalan sebelumnya. Bahkan seorang purdie Candra pun harus merelakan kuliahnya demi keberhasilan bisnisnya.
So, tak ada alasan lagi bagi kita untuk menunggu momentum untuk bergerak, buatlah momentum itu sendiri. Buatlah kesempatan itu. Ciptakan takdirmu sendiri.
Widoyo2016.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment