Monday, March 17, 2008

ayat ayat cinta, begitu dicinta....

karena mengikuti tuntutan pasar film akhirnya ada hiperbola dalam penyajiannya, begitulah film ayat2 cinta di buat, kalau hal itu dibandingkan dengan novelnya yang ditulis begitu sederhana.

hal ini sesuai dengan teori Stephen king dalam bukunya on writing, dia mengatakan bahwa untuk menghasilkan novel yang baik maka kita harus mengerti aturan main novel.
karena pembaca menginginkan sesuatu yang di dramatisir, untuk itu dalam menulis novel kita harus menambah bumbu-bumbu yg bisa menggolakkan emosi pembaca.
Begitu juga film ayat ayat cinta yg di besut mas Hanung, dia ingin memuaskan emosi penonton yg berbeda topologinya dengan pembaca novel.


ingat juga bagamana Andrea Hirata mengakui dalam Kick Andy, bahwa dia menambah gimick2 dalam laskar pelanginya yg luar biasa larisnya itu.

Dalam kaitan dengan dakwah, maka film ayat ayat cinta akan amat besar pengaruhnya ke masyarakat, walaupun ada bagian-bagian kontrofersi yang di lontarkan penyayang ayat ayat cinta novel, seperti adegan setelah pernikahan Fahri dengan Aisyah dan pemukulan Fahri di trem.


masyarakat luas khususnya remaja akan memahami kalau ada cara lain dalam perjodohan, karena selama ini mereka hanya mengenal metode pacaran. Demam AAC ini efeknya akan luar biasa, betul kata kang Abik mengenai film ini, "agar syiar islam menyentuh masyarakat lebih luas".

saya amat terharu bagaimana adegan Fahri menikahi Maria, begitu hebatnya Aisyah dalam mengelola kecemburuannya. ini bisa memberi pelajaran bagamana poligami itu ada.

Dalam kaitannya dengan marketing, mereka sudah menyiapkan strategi yang luar bisa hasilnya. bagaimana jauh-jauh hari di milis sudah ramai bakal difilmkannya ayat ayat cinta. sehingga banyak orang yang menunggu lahirnya film tersebut, minimal bagi yang sudah membaca novelnya.

Kemudian bagamana ketika Mas Hanung mengatakan bahwa ini bukan film Islami, dia sadar bahwa para pecinta AAC novel tidak perlu di marketingi lagi, dia katakan itu karena dia ingin menyasar pada pasar lainnya. begitu cerdas!.

Ditunjuknya Rossa dan Melly guslow untuk menggawangi soundtrack adalah juga dalam rangka mengambil pangsa pasar selain pecinta AAC novel. hingga di beberapa operator GSM dan CDMA, lagu ayat-ayat cinta mendapat tempat terhormat di papan atas. ini terjadi sebelum film di tayangkan, hebat khan?

Dibuat adegan2 kontroversi diatas nyatanya malah membuat iklan gratis,
bertebarannya kekecewaan beberapa pihak akan film ayat ayat cinta, membuat orang yg tadinya tidak mau melihat akhirnya penasaran.
apalagi sampai hari ini 13 maret 2008 di semua bioskop masih ngantri tiketnya, hingga pihak 21 membuka 2 teater, luar biasa.

Sabtu kemarin Republika sebagai penerbit versi novelnya sudah mengklaim bahwa sudah terjual lebih dari 2 juta tiket dan akan terus bertambah. Hal ini juga membuat para pembajak beraksi, kita lihat AAC versi DVD bajakan menghiasi secara mayoritas di pusat penjualan DVD pinggir jalan. Bahkan bukunya pun di bajak pula, sebagaimana republika memberitakan.

Semoga film semacam ayat ayat cinta dan Naga bonar bisa bersama-sama mendobrak kebekuan film-film berkualitas dinegeri ini.

No comments: