Alhamdulillah...
itu kata yang simple tapi mengandung makna yang luar biasa membangun, keoptimisan akan muncul dari makna kata tersebut...
segala puji bagi Allah, atas segala yang yang telah diberikan kepada kita, khususnya pagi ini ketika membuka komputer, terlihat wallpaper, photo keluarga saat berlibur ke borobudur, tampak wajah2 gembira, senyum kebahagian,
Fabiayyi aala irobbikuma tukadzibaan....(maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, berulang2 dalam QS AR Rahman) ayat ini saya maknakan bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur kepada Allah,
memang begitu besarnya sayang Allah kepada kita, sehingga tidak ada lagi alasan bagi kita untuk berkhianat kepada-Nya.
kata Rasulullah dalam sebuah hadits, seperti ini, bahwa kenikmatan dunia ada 3, pertama istri yang cantik, rumah yang luas dan kendaraan yang bagus, kalau kita sudah memilikinya, lalu mengapa juga kita harus merusak semua nikmat tersebut dengan maksiat-makisat yang menghancurkan ??!
=====
beberapa hari ini aku mendapat pelajaran ruhiyah yang amat mendalam, salah seorang sahabat dalam perjuangan meninggal akibat kanker hati, diawali kira2 dua bulan lalu beliau di vonis dokter hanya akan bertahan empat bulan, dengan keikhlasan yang berikhtiar dia menjalani sakitnya penuh ketawakalan, rasa sakit yang mencengkeram beliau tasbihkan sebagai penggugur dosa-dosanya, Allah berkuasa untuk meleburkan dosa hambanya di dunia agar ketika menghadap-Nya dalam keadaan suci.
akhirnya maut itu tiba, di hari jumat 29 februari 2008 yang indah, jam 17.15 malaikat izrail menjemputnya dalam kebahagian...., husnul khotimah itu semakin nyata ketika malam harinya jam 21.30 beliau disholatkan dengan jamaah yang luber hingga keluar masjid, subhanallah...
alam pun melepas kepergian akhina Muslihin dengan ikhlas, ketika tanah pekuburan terasa hangat dan langit tersenyum cerah....
Setiap kita PASTI akan mati, tinggal dengan cara apa kita akan meninggal ???, aku jadi ingat bagaimana kata2 DR Abdul Aziz Rantisi amat mengagumkan, bahwa kita semua akan mati apakah mati karena kanker atau karena bom apache, dan DR Rantisi memilih, "......I Prefer Apache",
kemudian Allah mengabulkan doanya, beliau Syahid setelah bom-bom Israel laknatullah menghantam tubuh suci DR Rantisi.
bisa ingat mati adalah sebuah kenikmatan, bisa menangis tatkala tahajud adalah sebuah moment yang mahal, tidak semua hamba, Allah izinkan dapat menangis karena memohon keridhoan dan keberkahan hidup.
kebahagian apalagi yang dapat menandingi selain kebahagiaan bisa menitiskan air mata saat sunyi sendiri menhadap sang ilahi ??
semoga kita selalu Allah golongkan dalam rombongan hamba-hamba-Nya yang bertakwa hingga husnul khotimah menemui kita. amin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment