Wednesday, March 12, 2008

yang ngalah yang menang

(serial manajemen tawakal)
ini kisah dua orang tukang bakso keliling, sebutlah namanya pak kusni dan pak kasto, keduanya sebelum subuh sudah melemparkan selimut, untuk segera ke pasar membeli daging sapi dan semua acesoris dagangannya.

sampai dirumah sekitar jam tujuh, langsung menyiapkan dagangan, daging yang sudah digiling bersama sagu dan terigu serta rempah-rempah, dengan tangan di buat bulat2 untuk dikeraskan di dandang yang berisi air mendidih. setelah berbentuk bulat dengan berbagai ukuran, lalu di jereng-kan di tampah untuk kemudian di masukkan ke gerobak.

ada yang berbeda dari kedua orang tersebut, hal ini terjadi ketika terjadi perebutan lahan dagang. ketika kasto melihat kusni mendapat lahan basah, di depan sebuah kantor bumn, timbul rasa iri dari pak kasto, berbagai cara di buat agar pak kusni pergi dari lokasi tersebut.

dari mensabotase dengan mengempeskan ban, hingga memberi makan gratis para preman untuk mengusir pak kusni.
pernah ketka sampai pada puncaknya terjadi baku hantam, yang menyebabkan pak kusni babak belur, karena memang dia kalah postur.

sampai pada akhirnya pak kusni ngalah dan pergi mencari lahan baru. rupanya Allah itu adil, tak lama setelah pak kusni mendapat lokasi baru di sebuah perempatan yang ramai, BUMN tempat kasto ngetem pindah kantor.

:::::

kemudian ini ada kisah dua orang yang berbisnis lebih modern, sebutlah namanya maman dan mamat.

mamat mempunyai sebuah usaha yang sedang berkembang, dia meminta maman untuk mencari penghubungan ke kantor dia agar mamat bisa mendapat PO dari kantor maman, dengan imbalan kalau nanti gol maka 10 persen untuk maman.
segala cara di lakukan oleh maman untuk menghubungkan mamat dengan orang yang berwenang dikantornya.
akhirnya meledaklah order dari perusahaan maman bekerja.
di tunggu satu bulan, dua bulan hingga enam bulan, kok marketing fee yang di tunggu tidak mengalir ke rekeningnya.
ketika di tanyakan kepada mamat, justru dia berkilah bahwa dia tidak merasa menjanjikan seperti itu. dengan pasrah maman mengalah, karena bagaimanapun juga dia tidak akan mendapatkan uang itu, karena memang saat itu hanya lisan saja, tidak ada perjanjian tertulis.

toh yang namanya rezeki tidak akan pernah tertukar, pikirnya.

medio februari 2008, ketika sedang menjajal mobil barunya, maman ditelepon oleh salah seorang temannya, kalau mamat saat ini di kejar2 polisi karena kasus penipuan.

mendengar kabar itu dia dia tidak kaget, karena memang seseorang akan mendapat dari apa yang di tanamnya.

dia yakin bahwa perusahaan yang saat ini dia kelola adalah rezeki yang tertunda dari khianatnya mamat.

setiap kita sudah di takar rezekinya saat ruh di tiupkan. untuk itu kenapa juga kita harus 'brutal' dalam menjemputnya, seruduk sana, seruduk sini (emangnya punya tanduk).
santai saja, semaksimal mungkin kita keluarkan potensi terbaik kita untuk menjemputnya, dengan di taburi akhlak mulia dan tawakal yang tinggi, insyaAllah apa yang menjadi hak kita, pasti sampai kepada kita.

No comments: