Sunday, March 9, 2008

manajemen tawakal


tawakal kepada ilahi
terutama mengenai rezeki
tanpa ragu-ragu walaupun sedikit
ada jaminan pembelaan dari-Nya

bila takwa pakaian kita
urusan kita di mudahkan
kerana kita sudah menjadi ahliLLah
begitu indah hidup bersama Tuhan
.............
Lantunan nasyid dari Hijjaz nan merdu, mengalir dari aktif speaker PC, keindahan syair dan kemerduan lagunya membuat diri ini ingin menuliskan sesuatu yang lama tersimpan dalam MMC.

sejatinya kita hidup di dunia bebas stress, karena ulah 'nakal' kitalah yang menyebabkan hidup ini serasa sempit.
Seharusnya manusia hidup didunia ini bisa bebas berekspresi kebahagiaan setiap saat, namun karena dorongan nafsu jeleklah yang membuat hidup ini seram untuk di lalui.
sewajarnya semua manusia bisa hidup bahagia dalam kondisi miskin ataupun kaya harta..., namun karena ketamakanlah yang membuat hidup ini sumpek.

satu kunci yang pastinya membuat kita tenang menjalani hidup ini, yaitu bagaimana kita menerapkan manajemen tawakal atau manajemen pasrah dalam menentukan setiap opsi hidup.
sebagai manusia, kita dibatasi untuk tidak bisa 'mengintip' masa depan, kita hanya bisa mengambil ibroh dari kejadian yang sudah berlalu.
namun hebatnya, kita bisa meminta petunjuk kepada yang menguasai peta masa depan, dan ini kadang di lupakan oleh sebagian besar manusia. kepercayaan diri yang berlebihan membuat kita secara berani menentukan pilihan hidup tanpa konsultasi dulu kepada yang menguasai masa depan.
ketika akhirnya kita gagal barulah kita tersadar, ternyata kita salah, barulah kita menangisi kebodohan dan kesombongan kita.

sertakan selalu Allah dalam setiap pengambilan keputusan, pasrahkan kepada-Nya, mintalah petunjuk, langkah terbaik yang harus kita ambil, setelah itu marilah kita lihat hasil ketawakalan kita. bukan berarti tawakal kalau kita hanya meminta tanpa ikhtiar yang profesional.

ingat bagaimana Rasulullah menegur sahabatnya yang meninggalkan kudanya tanpa di ikat?, sang sahabat menjawab bahwa dia tawakal..., lalu bagaimana jawab Rasul, " ikatlah dulu kudamu itu barulah engkau tawakal kepada Allah".

bagaimana Allah berbuat untuk kita, itu pasti sudah terbaik buat kita, asal syarat syarat dibawah ini sudah kita jalani :

1. kita sudah menjalankan maunya Allah
Menjalankan semua yang Allah inginkan dan menjauhi segala 'lampu merah'-Nya adalah kata lain dari bertakwa, jadi sejauh mana kita bertakwa kepada Allah maka akan sejauh itu pula penerimaan kita akan takdir hidup ini.
termasuk dalam kaitannya dengan bahasan ini adalah bagaimana kita juga harus berbuat baik kepada manusia lain,

2. kita berikhtiar secara maksimal dan profesional
kalau kau ingin bahagia di dunia maka kuasailah ilmunya, kalau kau ingin bahagia di akherat maka kuasailah ilmunya, begitu kira2 makna kata-kata Imam Ali, dalam menjalani hidup diperlukan kecerdasan dan kecakapan untuk menaklukannya.

hanya orang yang sungguh-sungguh saja yang akan berhasil.
kenapa di dunia ini ada seorang yang kaya raya sementara ada orang yang masih makan nasi aking.
mengapa ada artis yang saban kali nikah selalu cerai, dilain pihak ada keluarga sederhana yang berbahagia dengan keceriaannya.
mengapa kita bisa mengenal Mahapatih Gajah Mada (saya amat mengaguminya) yang menyatukan nusantara dari negeri campa hingga papua nugini ?
sementara kita tidak mengenal ribuan orang yang sezaman dengan beliau.

Setiap zaman selalu ada yang berhasil disamping ada yang looser, tergantung kita mau memilih yang mana? kita punya kuasa untuk memilihnya.

3. berdoa akan hasil akhir

'ud uuni astajib lakum', artinya mintalah kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. setelah kita mengerjakan semua mau-Nya, kemudian kita secara maksimal berusaha, lalu tinggal satu lagi yang harus kita lakukan, yaitu berdoa.

berdoa berarti kita menggantungkan asa kita kepada yang Maha Mengatur, mau bagaimana akhir dari ikhtiar, bisnis atau apapun urusan kita terserah kepada Dia saja.
kalau memang Dia memberikan seperti harap kita, maka bersyukurlah, namun jika tidak sesuai dengan keinginan, maka bersabarlah biasanya hanya masalah waktu saja, kalau memang tidak juga kesampaian maka ingatlah bahwa apa yang kita anggap baik belum tentu baik di mata Allah, dan kadangkala apa yang kita anggap tidak baik, menurut pandangan Allah itu baik.
kita terima saja takdir kita, toh kita sudah menjalankan tiga hal diatas, jadi tidak ada alasan untuk menangisi keadaan. kita akan mengerti nanti diakhirnya.

' Ya Allah yang membolak balikan hati... berilah kami yang terbaik untuk kami menurut Engkau, kami pasrah, kami tawakal dan kami menyerahkan segala urusan kami kepada-Mu, karena Engkaulah sebaik-baik wali....'

1 comment:

Davidfern said...

takdir bisa dirubah oleh dua hal, usaha dan do'a. good article, salam kenal. :)