Tuesday, March 17, 2009

three kingdom

siang ini karena sepi kerjaan aku sempatkan menonton sebuah film kesukaanku, sebuah film kepahlawanan, kolosal, harga diri dan pengorbanan. diantara film-film yang mnginspirasi selain film2 semacam pursuit of happines, maka film2 sejenis '300' adalah film favoritku.
jadilah siang ini aku melihat kehebatan andi lau dalam film "three kingdom".

ada kata kata yang menarik nan menginspirasi, kata-kata yang diucapkan seorang zilong, jagoan di film tersebut, bahwa ketika dia mendaftar sebagai prajurit di keraajaan liu, dia berucap bahwa manusia berhak untuk mengubah takdirnya.

ini selaras dengan kisah ketika khalifah umar ibnu chatab mengubah jalur prajuritnya, berbelok menjauhi perkampungan yang terkena wabah penyakit. ketika di tanya salah seorang prajuritnya,

"wahai khalifah, mengapa engkau menghindari takdir? bukankah jika kita melewati kampung itu kita di takdirkan tidak terkena penyakit, maka kita akan selamat?" tanya sang prajurit.

"benar wahai saudaraku, aku yakin dengan takdir Allah, namun saat ini kita mencoba berpindah dari satu takdir ke pada takdir Allah yang lain" jawab sang khalifah mantap.

ya begitulah seharusnya kita melihat sebuah nasib hidup kita, karena Allah tidak akan mengubah kondisi/nasib suatu kaum selain karena daya upaya kaum itu sendiri.


kita kembali ke panglima Zilong,

dan saat itulah dia mendapatkan takdirnya. dengan kesungguhan dan kehormatan diri dia menjadi prajurit yang setia, tangguh dan percaya diri. puncaknya dia menjadi satu dari lima panglima harimau.

dan Zilong menjadi satu2nya panglima yang bertahan hidup dihari tuanya, sementara empat lainnya sudah gugur di medan laga.

diakhir film tersebut sang panglima tinggal berdua saja, setelah semua prajuritnya tewas, dia tinggal saja dengan seniornya yang sudah dianggap kakaknya, dia mengaku berkhianat yang menyebabkan kekalahan zilong.

sang panglima menerawang, dan berkata :

"engkau tetaplah kakakku yang ku cintai, apakah engkau ingat apa yang kau katakan dulu, bahwa aku ingin semua rakyatku mengenang diriku di hatinya"


ya bagaimana semua rakyat / manusia lain bisa menaruh nama kita di hati mereka, sebagaimana setiap muslim menaruh akhlak hebat rasulullah di hatinya . semua karena memang beliau layak untuk itu.

artinya sebanyak apa kita bisa memberi manfaat kepada manusia lain, maka sebanyak itu pula hati kita akan di kenang sepanjang masa.

No comments: