Tuesday, October 11, 2016

Jejak 10 tahun


Siang ini saya makan siang di daerah thamrin jakarta, tepatnya di antara jalan thamrin dan Sabang. Jalanan tembus ini di ubah menjadi wisata kuliner. Berbagai jenis makanan ada. Dari bakso hingga rawon. Mau makanan manis atau super pedas kita tinggal pilih.
Di tengah kebingungan itu akhirnya aku milih makanan rumahan. Terong pedes, kankung oseng plus telor balado, mantab euy.
Sepuluh tahun silam tempat ini adalah tempat yang hampir setiap hari aku jabanin. Karena dulu aku bekerja digedung yang berseberangan dengan lokasi ini.
Ada sensasi tersendiri...., semacam kesan yang menyenangkan bisa makan disini dengan suasana batin yang berbeda. Kalau dulu aku makan disini dengan di bayangi jam kantor yang cuma istirahat 1 jam. Tapi sekarang aku hadir di kawasan ini setelah menyelesaikan proses akad kredit di bank syariah terbesar di indonesia, dari bisnis yang kujalani bersama sahabat hampir 14 tahun ini.
Melalui tulisan ini saya hanya ingin berbagi semangat, berbagi kisah, bahwa takdir yang sudah di nisbahkan, bisa kita ukir menjadi karya yang indah dengan kesungguhan berpikir, bekerja dan ketawakalan yang tinggi kepada Allah.
Sepertinya tidak ada yang istimewa dari perjalanan 10 tahun ini...menjalani hidup sebagai hamba mengikuti arahan 'sutradara' dengan ikhlas.
Rasa syukur yang luar biasa atas semua ini.
Sekali lagi saya kutip kata-kata rasul seperti ini...bahwa rezeki yang di dapat dari berbisnis itu ada sembilan pintu, jauh lebih banyak dari pintu bekerja, yang hanya 1 pintu.
Perlu di tumbuhkan gairah berbisnis di kalangan masyarakat Indonesia. Karena dengan semakin banyaknya pengusaha maka bangsa kita makin sejahtera.
Kalaupun kita yang sudah merasa tua sulit untuk keluar dari zona nyaman, bukan berarti kita tidak boleh mengajari anak-anak kita berbisnis. Ajari mereka bagaimana berwibawa melalui berdagang. Bentuk mereka menjadi pengusaha kelas dunia yang akan menjadi duta indonesia di seluruh penjuru bumi.
Karunia Allah itu sangat luas dan tidak akan habis kalau seandainya seluruh penduduk indonesia menjadi pengusaha semua.
Ketika saya keluar negeri menghadiri pameran dan memperkenalkan sebagai pengusaha. Mereka sangat menaruh hormat kepada kita. Sangat bertolak belakang dengan perlakuan para majikan kepada WNI yang menjadi TKI atau TKW di negara mereka.
Di bisnis ada wibawa, pada berdagang ada kehormatan. Setidaknya di lingkungan terkecil, kita bisa memberi banyak manfaat atas rezeki yang kita terima.
Itu cerita saya siang ini...semoga bermanfaat dan menginspirasi. Apalagi kalau ada yang tergerak mau menjadi pengusaha setelah menbaca tulisan ini, maka saya akan mendatanginya untuk mengucapkan selamat.

#ditulis 15 september 2016

No comments: