Tuesday, October 11, 2016

Menajamkan intuisi bisnis

Bismillah...
Temen-temen izinkan saya sharing malam ini terkait ilmu dasar dalam bisnis...
Sebuah ketrampilan yang wajib dimiliki seorang pengusaha. Yaitu intuisi dalam bisnis..
Sudah sama-sama kita maklumi bahwa bisnis itu seperti berenang, memanah atau berkuda...
Kok bisa seperti anjuran nabi ya...? Apa hubungannya... ilmu yang keluar nabi semuanya daging... asal kita mau menelaah..
Di olempiade rio kemarin, seorang Riau ega agatha gak mungkin bisa ngalahin juara panah dunia dari korea, kalau dia tidak berlatih sampai batas akhir kemampuannya.
Kemampuan memanah dia dibanding saya yang baru 3 bulan megang panahan tentu jauh jaraknya. Sama coach sidiq yang punya klub
ACTION ( Archery Club Training & Motivation) juga saya belum apa2nya. ...
Saya katakan berbisnis mirip memanah. ..
semakin lama orang berlatih maka semakin tepat bidikannya.
Semakin banyak jam terbang pebisnis makin kuat intuisi bisnisnya.
Tidak ada dalam sejarah seorang dosen bisnis yang jago dan hafal teori2 bisnis lalu bisa berhasil dalam bisnis nya...
Beliau akan berhasil berbisnis jika sudah sudah jatuh bangun dalam pengalaman bisnis yang mengasyikkan.
Bisnis bukan sekedar membaca buku, membaca buku hanya salah satu alat kita untuk memguatkan dan menentramkan intuisi bisnis kita.
Buat temen-temen yang sudah bisa mengendarai mobil akan lebih cepat memahami apa itu intuisi.
Ketika kita melewati sebuah jalan kecil maka intuisi kita sebagai supir akan memutuskan lewat atau tidak.
Ketika di jalan tol kecepatan 140 km per jam posisi kita di tengah, ingin ambil kanan... kita melihat posisi mobil di belakang kita lewat spion, intuisi sebagai supir akan kembali memberi keputusan detik ke berapa setir di belokan ke kanan.
Intuisi bisa di pahami sebagai firasat. Tidak bisa di lihat dengan mata tidak bisa di dengar dengan telinga tidak bisa di rasakan dengan kulit. Semacam indra ke enam yang bisa memutuskan setelah mendapat informasi dari 5 indra yag kita miliki.
Intuisi akan selalu kita pakai dalam bisnis. Dalam menerawang bisnis apa yang mau di jalankan... membutuhkan intuisi.
Dalam mencari suplier atau marketing dibutuhkan intuisi menilai karakter orang.
Semakin lama seorang berbisnis maka semakin cepat dia menilai orang itu layak atau tidak sebagai mitra bisnisnya.
Selain jam terbang, kita bisa melihat kecenderungan masyarakat atau tren pasar sebagai unsur dalam menguatkan intuisi.
Misalnya anda pindahan rumah ke beda kota atau negara. Kita sama sekali buta peta bisnis di daerah tersebut.
Lakukan hal- hal sbb :
1. Ngobrol dengan orang
2. Baca berita koran lokal
3. Datangi pasar
4. Lihat situasi politik
5. Dll
Dari apa yg kita lakukan diatas intuisi kita akan memberi pendapat kira2 apa bisnis yang tepat di daerah tersebut.
Kemampuan seorang pengusaha tulen bukan berarti tanpa cacat. Kesalahan mengambil keputusan akan menjadi pelajaran yang akan makin menajamkan pisau intuisi nya.
Bukankah kim woo-jin adalah seorang pemanah hebat? Juara dunia ditanganinya. Bukankan kemampuan membidiknya sudah kelas wahid ? Saat melawan ega kenapa di set ketiga dia hanya bisa nelesatkan ketiga panahnya di posisi 8 ?
Bagi kim itu merupakan kesalahan... namun baginya kesalahan yang makin mematangkan kedewasaan dalam perpanahan.
Saya jadi ingat cerita ust abu syauqi di presiden summit kemarin...
Ada seorang lelaki yang datang kerumah beliau, menangis sesenggukan mengadukan kegagalan bisnisnya. Sehingga sertifikat mertuanya jatuh ke orang lain.
Lalu apa yang disampaikan beliau kepada lelaki itu?.
Beliau justru menyalami lelaki tersebut dan mengucapkan " selamat kamu sudah dapat pengalaman hebat, ayo ulangi lagi ".
Lelaki tersebut kaget. Dan pulang.
Singkat cerita beberapa tahun kemudian sang lelaki tersebut datang lagi, saat ini tidak menangis lagi. Tapi datang dengan kepala tegak dan mengucapkan terima kasih atas 'nasehatnya'.

#ditulis23agustus2016

No comments: